Pemahaman hidup tentang
Seorang guru mempekerjakan seorang murid & memintanya memotong kayu. Sebelum siang, guru itu pergi untuk melihat bagaimana dia bekerja. Ia terkejut karena semua kayu sudah terpotong dg baik & cepat.
Hari berikutnya, guru itu memberitahu agar dia menumpuk kayu² itu di gudang. Pekerjaan ini menuntut banyak tenaga & guru itu menduga ia pasti tidak akan mengerjakannya secepat hari kemarin. Tetapi nyatanya, sebelum sore tiba tugas itu sudah diselesaikannya dg rapi.
Hari ketiga, guru ini ingin memberi tugas yg lebih ringan, yaitu memilih kentang. "Letakkan yg bagus di satu kotak, yg kurang baik kualitasnya di kotak lain, sedang yg busuk dibuang saja", kata guru itu.
Tiga jam kemudian, ia memeriksa hasil pekerjaannya. Si guru terkejut karena dia belum mengerjakan apa², bahkan tampak kesulitan.
"Lho mengapa belum selesai ? Kan tugas ini tidak seberat dua hari yg lalu ?"
"Begini guru, justru membuat keputusan tentang kentang² inilah yg menyusahkan saya", jawab murid itu.
Orang bijak pernah berkata,
"TAK BANYAK ENERGI YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN SESUATU, TAPI DIBUTUHKAN ENERGI YANG BESAR UNTUK MENENTUKAN APA YANG AKAN DILAKUKAN."
Itulah yg di alami oleh murid tsb.
Ia tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya, tapi saat diminta memilih kentang, memutuskan kentang mana yg layak & tidak, ia malah pusing tujuh keliling.
Di sinilah kita melihat betapa sulitnya membuat sebuah keputusan itu.
Namun sesulit apapun juga, toh kita mesti tetap membuatnya, sebab bila kita memilih diam atau takut mengambil resiko terkadang itu justru mempersulit hidup kita.
Bukankah begitu nyatanya.
Mari kita belajar berani
mengambil keputusan dg bijaksana.
ARTIKEL TERKAIT
No comments:
Post a Comment