Thursday, April 7, 2016

Sang Elang


Sebelum bertelur seekor Elang akan menyiapkan sarang di bukit yg tinggi & bawahnya jurang.
Rangkanya ranting keras & duri tajam dilapis rumput2 halus dilapis dgn mencabut bulu di dadanya agar sarang enak & nyaman.
Stlh  dierami telurnya menetas jadilah si anak elang.
Si anak elang: bila lapar paruhnya akan ditengadahkan kemudian sang ibu memasukkan makanan hasil buruan.
Si anak elangpun tumbuh jadi besar. Bila ada angin kencang berhembus sang ibu merentang sayap menutup sarang memberi perlindungan.
Suatu saat si anak elang kaget ransum makanan tiba2 dihentikan, perangai sang ibu berubah tajam & mrk menangis kelaparan "ibu kenapa begitu?"
Suatu saat si anak elang kaget lagi karena  sayapnya sang ibu dikibaskan: rumput halus & bulu hangat berhamburan keluar dari sarang, tinggal duri tajam menusuk badan. Mereka  menangis kesakitan"ibu tega nian dikau?"
Suatu saat si anak elang kaget ketika  mereka  diusir dari sarang, didorong keluar jatuh melayang "ibu kenapa kau mau bunuh anakmu?"
Ketika hampir sampe dasar jurang, sang ibu menyambar menyelamatkan.
Demikianlah berkali2 mereka  dijatuhkan, sampe  suatu saat mulai mengepakkan sayap & si anak elang bisa terbang.
Sang ibu & bapak elang dengan riang mengajak anak2nya terbang di atas awan lalu belajar mencari binatang buruan, barulah si anak elang sadar ortunya mengajarkan kerasnya kehidupan.
Ia harus bisa mandiri di belantara alam yang kejam untuk melestarikan kehidupan
Ortu harus seperti  elang mengurus anak dgn cinta tapi ada saatnya harus tega agar anaknya jadi "orang" yg punya mentalitas siap dimasa yg akan datang, bukan jadi ortu yg "serba memberi" kepada anak sehingga tidak punya daya juang.

No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...